CARA MUDAH MENULIS OPINI

CARA MUDAH MENULIS OPINI

 

 

Buat sebagian besar penulis UC, menulis konten opini dianggap suatu hal yang sukar, karena dianggap hanya dapat dilakukan oleh para wartawan senior atau akademisi, padahal itu jelas sekali salah.

Karena pada dasarnya siapapun bisa menulis opini, bahkan pelajar SMA ataupun mahasiswa dapat melakukannya.

Tapi sebelumnya akan dijelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan menulis opini.

 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Balai Pustaka, Opini disebutkan sebagai ”pendapat; ”pikiran,” atau ”pendirian,”

Tulisan Opini dapat diartikan sebagai tulisan yang berisi pandangan seseorang tentang suatu masalah. Dengan catatan pendapatnya harus bisa dipertanggungjawabkan dan disajikan dalam  bahasa yang lebih  popular. Karena itu, untuk menulis opini juga dibutuhkan riset. Riset merupakan penguat dari argumentasi penulis untuk menekankan gagasannya. Opini inilah yang ditulis dan dituangkan dalam bentuk ”artikel.”

Menulis opini menjadi lebih menarik jika ada topik yang lagi ramai menjadi perbincangan di masyarakat. Ada pro dan kontra atas suatu peristiwa. Penulis yang kreatif akan berupaya mencari data-data penunjang sebagai bahan argumen di dalam menulis  opini.

Karena tulisan opini berisi pendapat pribadi, bukan berita atau fiksi, dan tidak ada interview dalam menulis. Rujukan dari pemberitaan di media atau pendapat dari para ahli boleh ditambahkan ke dalam tulisan sebagai penguat argumen.

 

Yang perlu diperhatikan dalam menulis opini, adalah tidak perlu takut salah, jangan berisi hujatan kepada pribadi atau kelompok tertentu, dan jangan berisi informasi yang tidak valid, serta buat judul yang atraktif, tapi tidak harus lebay.

 

Menulis Opini yang Menarik

1. Ada rujukan peristiwa

Seperti berita, opini pun memerlukan rujukan peristiwa agar relevan dengan topik yang sedang hangat dibicarakan masyarakat Misalnya menyambut Asian Games, Pemilihan Presiden dan lainnya.

 

2. Cari Perspektif yang Menarik

Jika rujukan peristiwa sudah didapat, maka penulis tinggal mencari perspektif: akan menulis topik apa dan dari sudut pandang apa? perspektif penting karena membedakan opini penulis satu dengan penulis lain.

 

3. Eksplorasi Gagasan dan Argumentasi

Argumentasi harus dibangun dan dimiliki penulis untuk menguatkan opininya. Untuk membangun argumentasi, penulis opini bisa menggunakan data atau contoh-contoh peristiwa.

 

4. Tidak Menggurui

Isi tulisan opini harus jauh dari kesan menggurui. Salah satu cara agar tulisan opini tidak menggurui, antara lain, jangan terlalu banyak menampilkan kutipan. Lebih baik penulis menampilkan contoh dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

 

Teknik Menulis Opini

 

1. Judul

Bagian ini harus atraktif dan tidak harus lebay, bisa berisi komentar usil terhadap suatu peristiwa.

2. Pembuka

Rujukan peristiwa dari berita dapat digunakan pada bagian ini.

3. Isi

Pada bagian ini, penulis dapat menyampaikan argumentasinya didukung alasan penunjang

4. Penutup

Ini merupakan bagian kesimpulan

 

Contoh

 

Sosial/Politik

Pamer Sukses 10 Tahun Memimpin, SBY Malah Kena Bully Netizen! Hambalang Jadi Cibiran?

Antasari 'Bermain' Politik, Demokrat Kebakaran Jenggot

Vonis Mati Untuk Polisi Narkoba

 

Sports

2 Pemain Uzur Asal Barcelona yang Jadi Ancaman Timnas U-23 di Asian Games 2018

Juventus Datangkan Bonucci, Apa Sih yang Diharapkan dari Bek Tua Itu Lagi?

 

 Entertainment

The Spy Who Dumped Me, Petualangan Konyol Dan Aksi Yang Cukup Brutal

Mission: Impossible - Fallout, Tom Cruise Dan Parade Kegilaannya

 

Auto

Yamaha Lexi S Lebih Baik Dari Honda Vario 150? Jangan Bercanda!

 

Salam Tim UC We Media

 

 

Previous
Next Post »